TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Jago Tbk segera menggelar aksi korporasi, yaitu rights issue atau mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) di bulan depan.
Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan salah satu investor besar yang akan masuk pada rights issue mendatang adalah GIC Private Limited, Sovereign Wealth Fund milik Singapura.
"Salah satu yang besar adalah GIC, SWF Singapura. Mereka menyatakan tertarik dan berkomitmen mereka akan masuk 1,3 miliar saham atau 9 persen dari total keseluruhan saham nanti. Itu yang paling besar," ujar Arief dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 26 Februari 2021.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan hari ini, GIC akan menyerap HMETD dari PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) sebanyak 1.086.900.000 saham dan HMETD PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) sebanyak 104.800.000 saham.
Dengan demikian jumlah HMETD yang akan dilaksanakan GIC adalah sebesar 1.191.700.000 HMETD yang berasal dari pengalihan milik MEI dan DKAB. Adapun GIC menyatakan memiliki dana yang cukup sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$ 225.000.000 atau setara dengan Rp 3.150.000.000.000 dengan asumsi nilai tukar Rp 14.000 per dolar AS.
Selanjutnya, GIC, dengan kesanggupan terbaik, dapat melakukan pembelian tambahan HMETD melalui bursa selama periode perdagangan apabila terdapat pemegang HMETD yang ingin mengalihkan menjual HMETD-nya.